Sinjai, Target Tuntas,– Proyek rehabilitasi drainase di Dusun Korong, Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menghadapi sejumlah masalah. Hingga Selasa, 10 September 2024, proyek ini tidak dilengkapi dengan papan proyek dan mengalami penundaan signifikan.
Kata warga, pekerjaan proyek terhenti karena beberapa anggota kelompok masih sibuk. “Pekerjaan belum dilanjutkan karena beberapa orang masih sibuk. Sebelumnya, kami sudah melakukan penggalian dan pembesian sebagian,” kata seorang warga terlibat.
Proyek ini dikerjakan dengan sistem swadaya karena tidak ada anggaran untuk tukang. “Kami diminta berkontribusi sesuai keikhlasan jika anggaran tidak mencukupi. Beberapa teman sudah memberikan kontribusi,” tambah anggota kelompok Manalohe II. Sayangnya, informasi mengenai sumber dan besaran anggaran proyek tidak jelas. “Kami tidak tahu apakah dana berasal dari PUPR, BPBD, atau bukan dari Dana Desa,” ujarnya.
Teknis pekerjaan proyek berubah dari pemasangan batu ke pengecoran beton. Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa bahan pembesian menggunakan bersi ukuran 8 dengan penyeling besi ukuran 6. Selain tidak ada papan proyek di lokasi, dan bahan pengecoran seperti batu pecah juga tidak tersedia. Hanya terdapat dua tumpukan pasir.
Hairuddin yang disebut pegawai PU-PR Sinjai dan sebagai penyedia material, menjelaskan bahwa anggaran bersumber dari PU-PR khusus pemeliharaan. Pihaknya hanya menanggung bahan karena banyak yang ingin memelihara dengan sedikit uang. Jika proyek dikelola kontraktor, hak pegawai terjamin.
“Anggaran pemeliharaan dari PU. Yang sifatnya swadaya cuma bahan yang di tanggung karena banyak yang mau di pelihara sedikit anggaran, dan masyarakat petani sendiri minta mau swadaya, beda kalau proyek di kelola kontraktor itu beri hak pegawai untuk mengelolanya, seandainya masyarakat tidak minta, tidak dikasi,”ungkapnya melalui saluran WhatsApp, (10/9).
Sebelumnya, drainase ini ambruk akibat curah hujan pada awal tahun 2024.Kendati pun, Proyek rehabilitasi ini memerlukan perhatian ekstra untuk memastikan transparansi dan kualitas pengerjaan yang sesuai standar. (M.S.M).