KONAWE, TARGET TUNTAS.ID– Era kepemimpinan Pj. Bupati Stanley, SE., S.SiT., kian santer dibicarakan Masyarakat Nasional, menarik perhatian publik. Selasa Petang (24/9/2024).
Pj. Bupati pun menuai sorotan pedas, ia dinilai membumikan kebijakan yang diwanti menghambat perkembangan Kota Padi, Sulawesi Tenggara. Bahkan kecemasan dari kalangan Aktivis kini kontras dengan situasi genting yang mengarah pada muara keprihatinan terhadap dunia Pendidikan. Tak hanya itu, Aktivis meminang perhatian Kemendagri agar segera peduli dengan persoalan yang melanda Konawe sebutan daerah Kota yang sebelumnya dipimpin oleh Pj. Bupati, Harmin Ramba.
Rolansyah Aria salah satu aktivis dimaksud menyoroti tajam persoalan tersebut. Dalam keterangan resminya kepada Target Tuntas (24/9/2024), Rolansyah, Aktivis Gerakan Anti Korupsi Indonesia (GAKI-SULTRA) tak segan menghematkan, bahwa, kehadiran Stanley kurang harapan bagi Masyarakat khususnya disektor pembangunan daerah.
Menurut Rolansyah, alih-alih melanjutkan program kerja yang telah ada, justru sebaliknya, Stanley dinilai menghambat proyek vital, termasuk pembatalan lelang 28 paket kegiatan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe, pemicu kekawatiran.Dugaan bobrok ini tidak dapat diatasi dengan cermat. Terlepas dari itu, Romansyah menduga adanya indikasi Politik dibalik stagnannya program unggulan tersebut.
“Dibandingkan dengan pendahulunya yang sukses dalam waktu singkat, kini kebijakan Pj. Bupati, jauh dari harapan Masyarakat. Jangan – Jangan ada nuansa politik praktis menjelang Pemilu, Kondisi ini tak bisa diabaikan,” kritik Rolansyah, yang merasa era Pj Bupati Konawe, Stanley perlu adanya dievaluasi secara serius oleh Kemendagri.
Lebih dalam Rolansyah membeberkan bahwa, GAKI-SULTRA bersiap melakukan konsolidasi dengan berbagai organisasi untuk melaporkan temuan mereka ke Kementerian Dalam Negeri. “Kami memiliki bukti yang kami anggap kuat, dan siap menuntut pencopotan Pj. Bupati, jika terus ada kebijakan yang menghalangi pembangunan,” tegasnya.
Belum berhenti sampai disitu, Rolansyah mengungkapkan, sorotan yang juga terarah pada indikasi potensi utak – atik, SILPA (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) sebesar Rp 59 miliar yang mencolok.
Dengan demikian, Rolansyah memperingatkan, jika pemimpin hanya berpikir untuk kepentingan yang tidak berpihak pada kepentingan Publik, maka visi mencerahkan pendidikan di Konawe akan terancam. “Infrastruktur pendidikan yang layak adalah kunci untuk mencerdaskan generasi bangsa, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Dengan situasi yang semakin memprihatinkan, satu pertanyaan mendesak muncul, kata Rolansyah, “Apakah Konawe akan terjebak dalam stagnasi, atau bangkit kembali menuju jalur pembangunan yang berkelanjutan?”pungkasnya.
Sekedar informasi, Harmin Ramba yang sebelumnya menjabat sebagai Pj. Bupati Konawe, itu digantikan oleh Stanley karena Harmin Ramba maju sebagai calon Bupati Konawe pada Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah Pilkada 2024, di Konawe, ia berpasangan dengan wakilnya Desi.
Kendati demikian, Pj. Bupati Konawe, Stanley belum mengeluarkan keterangan resminya terkait persolan yang disoroti oleh GAKI – SULTRA. Dok foto Rolansyah.(****).
Terkait Isu Tak Sedap: Bupati Kolaka Timur Dilaporkan Ke KPK, Begini Penjelasan KPK RI