BEIJING, TARGET TUNTAS.ID, — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia, yang dipimpin Menteri Basuki Hadimuljono, mengadakan pertemuan dengan Nanjing Hydraulic Research Institute (NHRI) di Tiongkok untuk menjajaki kerja sama dalam pembangunan pemecah gelombang dan tanggul laut, Rabu (25/9/2024).
Pertemuan ini bertujuan untuk mengembangkan berbagai struktur yang dapat diimplementasikan di Indonesia. Rencana tindak lanjut mencakup kunjungan tim NHRI ke Indonesia untuk meninjau data dan kajian desain dasar yang telah disusun oleh tim ahli dari Korea Selatan, Belanda, serta Kementerian PUPR.
Menteri Basuki menegaskan pentingnya membuat model fisik tanggul laut dengan memanfaatkan laboratorium Sumber Daya Air di Bandung dan laboratorium Pantai di Bali Utara. “Ini merupakan transfer of knowledge dari Tiongkok ke Indonesia, dan rencana pembiayaan akan menggunakan skema pinjaman,” ungkapnya.
NHRI telah mengembangkan inovasi pemecah gelombang berbentuk caisson yang lebih tahan terhadap gelombang. Desain ini, yang menyerupai angka delapan, dapat mempercepat waktu konstruksi hingga tiga kali lipat dan menghemat biaya hingga 30%. Inovasi ini telah diterapkan di Provinsi Jiangsu, Tiongkok, sepanjang 27 km, dan juga berpotensi digunakan untuk revetment sungai serta kincir angin.
Perekayasa Ahli Utama Kementerian PUPR, Arie Setiadi, menjelaskan bahwa Pantai Utara Jawa menghadapi ancaman tenggelam dengan laju penurunan tanah mencapai 15-16 cm per tahun. “Saat ini, kami melakukan echosounding untuk mengumpulkan data bathimetri dan investigasi tanah dalam perancangan tanggul laut sepanjang 22 km dari Bekasi ke Tangerang,” ujarnya.
Proyek ini dirancang untuk memiliki fungsi ganda sebagai jalan raya dan bendungan estuari, meskipun perbaikan sanitasi masyarakat perlu dilakukan terlebih dahulu untuk menghindari pencemaran dari sungai yang bermuara di area tersebut.
Dai Liqun, Presiden NHRI, mengapresiasi upaya kerja sama ini dan menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti.