KENDARI, TARGET TUNTAS.ID, – Bea Cukai Kendari berhasil menggagalkan peredaran 1.120.000 batang rokok ilegal tanpa pita cukai di Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, pada 16 September 2024. Namun, hingga memasuki pekan kedua, pihak Bea Cukai masih belum mengidentifikasi pemilik atau pelaku di balik penyelundupan ini.

Dari informasi diperoleh, Rokok ilegal yang disembunyikan dalam kontainer tanpa merek tersebut diduga akan dipasarkan di Sulawesi Tenggara. Meskipun merek dan jenis rokoknya belum teridentifikasi, penyelundupan ini diperkirakan dapat menimbulkan kerugian signifikan bagi negara. Nilai barang bukti mencapai Rp 1,5 miliar, dengan potensi kehilangan pendapatan cukai sebesar Rp 835 juta, sehingga kasus ini menarik perhatian publik.
Humas Bea Cukai Kendari, Mukhlis, menjelaskan bahwa mereka menerima informasi dari masyarakat tentang rencana pengiriman rokok ilegal. “Tim langsung melakukan analisis dan pada pukul 12.30 WITA, tim melakukan pemeriksaan serta penyegelan terhadap 50 karton rokok dalam kontainer,” ujarnya pada 30 September 2024.

Dari pemeriksaan, terungkap bahwa rokok tersebut tidak memiliki pita cukai, melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai yang diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 2021. Meskipun penindakan telah dilakukan, Mukhlis menyatakan bahwa penyelidikan masih berlanjut. “Kami belum dapat memberikan detail lebih lanjut karena ini masih dalam proses pengembangan,” tambahnya.
Namun, masyarakat mulai bertanya mengapa belum ada perkembangan signifikan dalam pengungkapan pelaku. Dugaan muncul bahwa kasus ini melibatkan sindikat besar di Sulawesi Tenggara, dengan spekulasi tentang keterlibatan pihak berpengaruh. Meski begitu, Bea Cukai berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini.
“Rokok ini ditemukan di luar pelabuhan Kendari, tepat di depan Kantor Bea Cukai, berdasarkan informasi masyarakat,” kata salah satu sumber. Temuan ini menunjukkan bahwa penyelundupan masih marak di wilayah tersebut.
Bea Cukai Kendari diharapkan segera merilis informasi lebih rinci setelah bukti terkumpul. Penangkapan ini merupakan langkah penting untuk mencegah kerugian negara lebih besar, namun publik masih menunggu jawaban: Siapa yang sebenarnya berada di balik penyelundupan besar ini?
Dengan ketegangan yang meningkat, pertanyaan utama masih belum terjawab. Apakah Bea Cukai Kendari akan berhasil mengungkap jaringan pelaku, atau ada kekuatan besar yang mencoba menutupi kebenaran? Wartawan dan masyarakat terus memantau perkembangan kasus ini, menantikan hasil akhir dari salah satu operasi penindakan terbesar tahun ini. (US/TT).


