MAJENE, TARGETTUNTAS.ID – Puluhan aktivis yang tergabung dalam Komite Aktivis Mahasiswa Rakyat Indonesia (KAMRI) kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Inspektorat Kabupaten Majene, Rabu 5 Desember 2024.
Aksi ini merupakan jilid kedua yang mereka lakukan sebagai bentuk desakan kepada Inspektorat agar segera menyelesaikan audit kerugian negara terkait dugaan proyek fiktif di Desa Paminggalan.
Dugaan ini menyeret nama mantan Kepala Desa Paminggalan, Sarifuddin, yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Majene.
Dalam orasi yang disampaikan secara bergantian, para peserta aksi mendesak Inspektorat segera menyerahkan hasil audit kepada Kejaksaan Negeri Majene, yang disebut masih menunggu laporan tersebut untuk melanjutkan proses hukum.
Desakan Mahasiswa dan Aksi Demonstrasi
Demonstrasi berlangsung panas dengan aksi bakar ban bekas yang menyebabkan arus lalu lintas di sekitar lokasi dialihkan.
Para aktivis menilai lambatnya proses audit menunjukkan ketidakseriusan Inspektorat dalam menangani kasus ini.
“Sudah satu bulan berlalu sejak aksi pertama, namun hasil audit belum juga keluar. Ini seperti mempermainkan keadilan masyarakat,” ujar salah satu orator dalam aksi tersebut.
Aksi ini bermula dari laporan masyarakat yang menyebutkan adanya penyelewengan dana desa tahun 2023 senilai Rp 450 juta.
Dana tersebut seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan jalan dan jembatan di Desa Paminggalan, namun proyek tersebut diduga tidak pernah direalisasikan.
(Bahar)