Majene, TARGETT UNTAS.ID — Jumat 05 /09/2025 Dalam Rangka Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal. Peringatan ini merupakan wujud cinta dan syukur umat Islam atas diutusnya Rasulullah sebagai rahmat bagi alam semesta. Kegiatan Maulid Nabi umumnya meliputi pembacaan Al-Qur’an, bersalawat, ceramah agama tentang sejarah dan akhlak Nabi, serta kegiatan sosial seperti santunan anak yatim dan silaturahmi.
Bertempat Di Masjid Syekh Abdul Mannan salabose, Gubernur Dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat Kapolda Sulawesi Barat Dan Beberapa Pejabat Tinggi Lainnya Turut Hadir Sebagai Tuan Rumah Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Majene, Dan Rombongan Termasuk Instansi Vertikal Lainnya Menyambut Hari Kelahiran Nabi Besar Muhammad Saw,
Di Masjid Yang Di dirikan Oleh Salasatu Penyebar Islam Pertama Di Wilayah Kabupaten Majene Syekh Abdul Mannan.
Hikmah dan manfaat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah untuk meningkatkan kecintaan dan rasa syukur kepada Rasulullah SAW, memperkuat keimanan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta meneladani akhlak mulia dan perjuangan Nabi. Selain itu, peringatan ini berfungsi sebagai sarana dakwah dan pendidikan untuk mempererat tali persaudaraan, meningkatkan amal, dan mendapatkan berkah.
Sejarah Singkat Nabi Besar Muhammad Saw, Sejarah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW berawal dari abad ke-10 di era Dinasti Fatimiyah di Mesir, kemudian berkembang pesat di berbagai negara dan Indonesia melalui Wali Songo pada abad ke-15, tujuannya adalah memperingati kelahiran Nabi sebagai ekspresi cinta dan untuk meneladani akhlaknya, meskipun ada perbedaan pandangan ulama tentang hukumnya, perayaan ini diisi kegiatan keagamaan seperti pembacaan Al-Qur’an, shalawat, dan pengajian.
Menurut Lontara Banggae, Islam menjadi agama kerajaan setelah raja ketiga Banggae, I Moro Daeng ta Masigi, naik tahta pada tahun 1608. Kerajaan ini awalnya berpusat di Salabose, sebuah daerah perbukitan yang saat ini masuk Kelurahan Pangali-ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Sekilas Sejarah Tentang
Sosok penyebar agama Islam di Kerajaan Banggae yakni Syekh Abdul Mannan, seorang ulama Persia yang datang ke Kerajaan Banggae setelah sebelumnya menyiarkan agama Islam di Pulau Jawa.Menurut Muhammad Gaus, imam Masjid Syech Abdul Mannan Salabose, kedatangan Syekh Abdul Mannan ke Banggae pada awal abad ke-16 ada dua versi. Ada yang menyebut Syekh Abdul Mannan datang sendiri berlayar ke Banggae yang saat itu merupakan salah satu pelabuhan yang ramai oleh aktivitas pedagang dari berbagai penjuru Nusantara,Dan Ada Juga Rumor Mengatakan Bahwa Beliau Bersaudara Dengan Seorang Waliyullah Penyebar Islam Pertama Di Pegunungan atau Di Pitu Ulumna Salu To,Salama Di Bulo Bulo,
Masjid Waliyullah Syekh Abdul Mannan didirikan pada awal abad ke-17 di Salabose, Kecamatan Banggae, Majene, Sulawesi Barat. Pendirian masjid ini merupakan hasil dakwah Syekh Abdul Mannan yang berhasil memeluk agama Islam kepada keluarga Kerajaan Banggae setelah ia mampu mencabut keris pusaka yang sulit dicabut oleh para keluarga kerajaan. Masjid ini dibangun dengan material batu gunung yang direkatkan dengan campuran gula merah dan putih telur, dan beberapa bagian aslinya masih dipertahankan meskipun telah mengalami renovasi.
Bupati Majene Dr. Andi Achmad Syukri Tammalele SE.MM.
Umar bin Khattab ra. berkata: “Barangsiapa yang mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad Saw., maka sungguh dia telah menghidupkan Islam.”Surga akan menjadi tempat bagi orang yang menginfakkan satu dirham untuk memperingati maulid nabi, dan ia akan menjadi teman Sayyidina Abu Bakar di sana. Abu Hurairah pernah bertanya kepada Nabi tentang gambaran bangunan surga. Rasulullah saw menjawab, batu batanya dari emas dan perak, tanah liatnya adalah misik terbaik, debunya adalah za’faran, dan kerikilnya adalah mutiara dan permata. Orang yang memasukinya akan merasakan kenikmatan yang tak berujung, ia akan kekal di dalamnya dan tidak akan pernah mati, pakaiannya tidak akan usang, dan masa mudanya tidak akan pernah habis (lihat: Tanbih al-Ghafilin, hlm. 29).
Ast(Andi Syukri Tammalele) Bupati Dua Periode Itu Menambahkan Di Depan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Dan Rombongan Purnawirawan TNI Salim S Mengga, Memperingati Maulid Nabi di wilayah kabupaten Majene Tentunya Dalam Nuansa yang penuh Khidmat dan Penuh Penghayatan Serta mengenang Jasa jasa Nabi Besar Muhammad Saw Sebagai Suri taulada,
Setiap tahun kabupaten Majene Sejak pemerintahan Lokal jaman kerajaan diperkirakan sejak abad ke 16 perayaan maulid sudah dilaksanakan oleh penyiar Islam Pertama yaitu Syeh Abdul Mannan salawose, Menurut Catatan Sejarah,”Ucapnya.
Laporan Bahar