Mamasa TARGETTUNTAS.ID – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mamasa kini jadi sorotan tajam setelah terungkap adanya pembagian sembako bersama Pemda di Rumah Jabatan Bupati Mamasa pada 1 September 2025.
Yang membuat publik tercengang, paket sembako tersebut ternyata berisi beras SPHP—beras bersubsidi dari Bulog yang seharusnya disalurkan melalui program pasar murah, bukan dikemas ulang untuk kepentingan lain.
Sejumlah aktivis menilai langkah ini sarat kepentingan. T (34), salah satu aktivis yang getol mengawasi persoalan pangan, menyebut ada dugaan kuat beras SPHP itu ditunggangi janji politik. Sabtu, 13 September 2025.
“Setelah mendengar kesaksian langsung dari salah seorang tukang ojek yang sekaligus penerima sembako di rujab kemarin, saya menduga beras SPHP ini sudah ditunggangi kepentingan politik, bahkan bagian dari janji kampanye,” tegas T.
Lebih jauh, T menilai ada kejanggalan serius dalam pertanggungjawaban anggaran.
“Kalau tidak ada selisih, pasti ada rekayasa atau manipulasi data SPJ. Dan itu tidak bisa dibiarkan,” lanjutnya.
T (34) menegaskan akan melaporkan dugaan penyalahgunaan beras SPHP ini ke Kejaksaan Tinggi Sulbar agar diusut tuntas.
“Beras bersubsidi itu hak rakyat, bukan alat politik. Kalau benar dipakai untuk kepentingan lain, maka ini adalah bentuk penyelewengan yang harus dibongkar habis,” pungkasnya.
LAPORAN : ROMAN