Majene, TARGETTUNTAS.ID – Festival Sandeq Teluk Mandar 2025 atau Lomba Sandeq Segitiga resmi dimulai hari ini, Sabtu, 13 September 2025, di Anjungan Labuang, Majene. Acara pelepasan peserta dilakukan langsung oleh Bupati Majene, Dr. H. Andi Achmad Syukri, S.E, M.M, yang juga turut memberikan semangat kepada seluruh peserta.
Festival ini diawali dengan acara pembukaan (Open Ceremony) pada Jumat, 12 September, pukul 20.00 WITA, yang dibuka oleh Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Mayjen (Purn) Salim S. Mengga. Acara pembukaan tersebut menandai dimulainya serangkaian kegiatan yang mempromosikan budaya bahari Mandar.
Dalam sambutannya, Bupati Majene menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan acara ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah berdedikasi sehingga Lomba Sandeq Segitiga ini dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya. Beliau juga menambahkan, “Kepada para peserta, selamat berlomba! Junjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan kebersamaan.”
Bupati juga berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang membanggakan. “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Lomba Sandeq Segitiga ini saya buka secara resmi,” tutupnya.
Lomba Sandeq Segitiga tahun ini diikuti oleh 34 peserta yang terbagi dalam dua pool, yaitu Pool A dan Pool B, masing-masing terdiri dari 17 peserta. Hari ini, para peserta telah mengikuti babak penyisihan yang ketat.
Berikut adalah daftar peserta dari masing-masing pool yang berhasil lolos ke babak final:
– Pool A:
1. Mandala Bintang Timur
2. Cahaya Zikir
3. Bintang Mahaputra
4. Sinar Banggae
5. Tornado
6. Rua Piolo AW
7. Sang Maharaja
– Pool B:
1. Athena
2. Air Mancur 02
3. Cendrawasih
4. Sahabat Padi 01
5. Dondori
6. Nur Amanah Tanjung Batu
7. Sahabat Padi 02
Sebanyak 14 peserta yang lolos babak penyisihan akan kembali berlomba di babak final pada hari Minggu, 14 September 2025. Diharapkan, babak final akan menyajikan persaingan yang lebih sengit dan menarik.
Festival Sandeq Teluk Mandar 2025 tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai wadah untuk melestarikan tradisi bahari dan mempererat tali persaudaraan antar peserta dan masyarakat. Acara ini diharapkan dapat terus menjadi daya tarik wisata yang membanggakan bagi Kabupaten Majene dan Sulawesi Barat.
(*)