MAJENE, TARGETTUNTAS.ID – Puncak kemeriahan Festival Sandeq Teluk Mandar 2025 berlangsung spektakuler di pesisir Kabupaten Majene. Setelah melalui babak final yang menegangkan dengan diikuti 14 perahu sandeq terbaik, perahu Bintang Maha Putra milik Ag. Sadikin akhirnya keluar sebagai juara pertama.
Acara penutupan disaksikan ribuan warga dan tamu undangan, dengan kehadiran Gubernur Sulawesi Barat Dr. H. Suhardi Duka, MM, Bupati Majene Dr. H. Andi Achmad Sukri, SE., MM, Wakil Ketua DPRD Sulbar, Wakil Ketua DPRD Majene, serta unsur Forkopimda provinsi dan kabupaten. Kehadiran pejabat daerah menambah semarak pesta budaya bahari terbesar masyarakat Mandar ini.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulbar menegaskan bahwa Festival Sandeq bukan sekadar lomba, melainkan simbol identitas Mandar yang wajib dijaga. “Sandeq adalah kebanggaan Sulawesi Barat. Melalui festival ini, kita tidak hanya memperkuat persaudaraan, tetapi juga mendorong promosi wisata bahari Teluk Mandar serta menggerakkan ekonomi masyarakat,” ucap SDK disambut tepuk tangan meriah.
Usai lomba, panitia bersama pejabat yang hadir menyerahkan hadiah berupa tropi, sertifikat, dan uang tunai dengan total senilai Rp33 juta kepada enam besar pemenang. Adapun daftar juara Festival Sandeq Teluk Mandar 2025, yaitu:
Juara I : Bintang Maha Putra – Pemilik Ag. Sadikin (Rp10 juta)
Juara II : Sang Maharaja – Pemilik Afrisal (Rp8 juta)
Juara III : Mandala Bintang Timur – Pemilik Fadli (Rp6 juta)
Juara IV : Cendrawasih – Pemilik Aurah Sadli (Rp4 juta)
Juara V : Sahabat Padi 01 – Pemilik H. Dahri Nurdin (Rp3 juta)
Juara VI : Air Mancur 02 – Pemilik M. Yusuf & H. Aswan (Rp2 juta)
Puncak acara ditandai dengan penyerahan Piala Bergilir Gubernur Sulbar kepada juara pertama, yang langsung disambut sorak sorai penonton. Momen penuh kebanggaan itu menjadi penutup indah dari rangkaian festival yang telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir.
Festival Sandeq Teluk Mandar 2025 pun resmi ditutup dengan suasana haru dan sukacita. Tidak hanya melahirkan juara, tetapi juga mempererat tali silaturahmi, memperkuat budaya bahari, sekaligus membuktikan bahwa tradisi Sandeq tetap menjadi ikon kejayaan Mandar yang tak lekang oleh waktu.
(*)


