Mamuju, TARGETTUNTAS.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat melalui Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) bersama Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Mirsa Syafaryuni, menggelar kegiatan edukasi kesehatan jantung di depan Ruang Tunggu Rekam Medik, Jumat. Kegiatan ini mengusung tema “Mulai Bergerak, Wujudkan Jantung yang Lebih Sehat.”
Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung melalui pola hidup sehat dan aktivitas fisik teratur. Dalam penyuluhan, dr. Mirsa mengingatkan bahwa penyakit kardiovaskuler masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia dengan angka lebih dari 20,5 juta jiwa setiap tahun.
“Di Sulawesi Selatan, kelompok usia 65–74 tahun menjadi yang paling banyak menderita penyakit jantung. Orang yang jarang berolahraga memiliki risiko dua kali lipat lebih besar dibandingkan yang rutin beraktivitas fisik. Bahkan, pelari memiliki risiko 45 persen lebih rendah untuk mengalami kematian akibat penyakit jantung,” jelasnya.
Ia menambahkan, masih banyak alasan masyarakat enggan berolahraga, mulai dari rasa lelah, tidak punya waktu, keterbatasan fasilitas, hingga tidak ada teman. Padahal, hanya satu dari tiga orang yang benar-benar aktif berolahraga. Padahal, olahraga memberikan banyak manfaat, antara lain menjaga berat badan ideal, menurunkan tekanan darah, memperkuat tulang dan otot, hingga meningkatkan kualitas tidur.
Dr. Mirsa juga mengenalkan prinsip olahraga FITT (Frekuensi, Intensitas, Time, dan Tipe) yang bisa diterapkan masyarakat untuk menjaga kesehatan jantung. Olahraga dianjurkan minimal tiga hingga lima kali seminggu dengan durasi 30 menit per sesi, atau total 150 menit per minggu. Jenis olahraga yang disarankan antara lain jalan santai, bersepeda, berenang, lari, senam, tenis, angkat beban, hingga menari.
Direktur RSUD Provinsi Sulbar menegaskan, kegiatan edukasi kesehatan ini sejalan dengan misi ketiga Gubernur Sulawesi Barat, yaitu membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter.
“Kesehatan jantung yang baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga mereka bisa produktif, belajar lebih optimal, dan berperan aktif dalam pembangunan daerah,” ujarnya.
(*)


