Majene, TARGETTUNTAS.ID — Gemerlap cahaya dan tepukan tangan menggema di Stadion Prasamnya Majene, Jalan A.P. Pettarani, Kelurahan Labuang Utara, Kecamatan Banggae Timur, saat Pemerintah Kabupaten Majene bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata resmi menutup rangkaian Festival Sipamandar 2025.
Malam itu bukan sekadar penutupan, tetapi menjadi puncak perayaan identitas, budaya, dan semangat gotong royong masyarakat Mandar yang tersaji memukau di bawah tema penuh makna: “Sosorang Asi Memangang” — Saling Menguatkan dalam Keberagaman.
Dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Majene, Dr. Hj. Andi Rita Mariani, M.Pd, acara dihadiri oleh sekitar 300 tamu undangan dari berbagai kalangan.
Turut hadir di antaranya:
Letkol Czi I Made Bagus Asmara Putra, S.T., M.I.P, Dandim 1401/Majene bersama Ibu.
Junaedi, Wakil Ketua I DPRD Majene.
Bintang Madani, S.H., Staf Bidang Intelijen Kejari Majene.
Drs. H. Ahmad Djamaan, M.Si, Kadis Kebudayaan & Pariwisata Majene.
Zakariah Hifni, Camat Banggae.
Para Staf Ahli Bupati, Anggota DPRD, OPD, seniman Mandar, serta tokoh masyarakat, agama, dan budaya.
Satu Nada, Satu Semangat : Pesan Wakil Bupati
Dalam sambutannya, Dr. Hj. Andi Rita Mariani menyampaikan pesan mendalam yang menggugah hati. Ia menegaskan bahwa penutupan Festival Sipamandar yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda bukanlah kebetulan semata, melainkan momen untuk menyalakan kembali semangat persatuan dan kebangkitan generasi muda.
“Semangat Sumpah Pemuda dan Sipamandar sesungguhnya memiliki ruh yang sama: gotong royong, kolaborasi lintas generasi, serta kebanggaan terhadap jati diri bangsa. Budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tapi sumber inspirasi dan kekuatan untuk membangun masa depan yang berkarakter dan beridentitas,” tutur Wakil Bupati penuh semangat.
Beliau juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah berkontribusi — mulai dari panitia pelaksana, komunitas seni, hingga masyarakat yang ikut menyemarakkan setiap agenda.
Tak hanya menghadirkan pesona budaya, Festival Sipamandar juga mencatat dampak ekonomi nyata. Selama pelaksanaannya, transaksi langsung dari UMKM dan pameran budaya mencapai lebih dari Rp 630 juta rupiah, menjadi bukti bahwa budaya dan ekonomi bisa tumbuh berdampingan.
*Apresiasi dan Panggung Kebanggaan*
Selepas sambutan, acara berlanjut dengan penyerahan plakat dan piagam penghargaan kepada para seniman Mandar yang telah memberi warna pada festival tahun ini.
Malam semakin meriah saat pertunjukan musik dan tari khas Mandar menggema di udara, mengiringi penonton yang larut dalam harmoni dan kebanggaan akan budaya daerah.
Hingga pukul 23.30 Wita, dentuman terakhir musik penutup menjadi simbol usainya perjalanan panjang Festival Sipamandar 2025 — sebuah perjalanan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.
*Penutup Penuh Harapan*
Festival Sipamandar tahun ini menegaskan kembali jati diri masyarakat Majene sebagai penjaga warisan budaya yang hidup dan dinamis.
Semangat “Sosorang Asi Memangang” diharapkan terus menyala — menjadi kekuatan bersama untuk Majene yang maju, mandiri, dan berbudaya.
“Mari kita teruskan semangat Sipamandar — saling menguatkan, saling belajar, dan saling memajukan, demi Majene yang lebih bercahaya,” tutup Wakil Bupati penuh optimisme.
Laporan Bahar


