Majene, TARGETTUNTAS.ID — Pada Kamis (13/11/2025) bertempat di Aula Tamajarra, Gedung BPMP Sulawesi Barat, Kel. Rangas Barat, Kec. Banggae, Kab. Majene, Prov. Sulbar, dalam rangka memperkuat sinergitas antara Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat dan Pemerintah Kab. Majene.
Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), bekerja sama melaksanakan rapat koordinasi untuk membahas langkah – langkah strategis pengendalian inflasi daerah tahun 2025, yang dipimpin oleh H. Ardiansyah, S.,S.T.P (Sekda Kab. Majene) serta di hadiri sekitar ± 50 orang peserta rapat dan tamu undangan.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya :
1. Kapten Inf Julius Embatau S.ip (Pasi Ops) mewakili Dandim 1401/Majene.
2. IPTU Paridon Badri, S.Tr.K, (PLT Kasat Reskrim) mewakili Kapolres Majene.
3. Romauli Sirait. S.H (Kasubsi Datun) mewakili Kajari Kab. Majene.
4. Erdi Fiat Gumilang (Deputi Kepala Perwakilan BI Sulbar).
5. Para Staf Ahli dan Asisten Setda Kab. Majene.
6. Tim Pengendali Inflasi Daerah Kab. Majene.
7. Maryam (Statistik Ahli BPS) mewakili Kepala BPS Kab. Majene.
8. Para Kabag dan Pimpinan OPD Setda Kab. Majene.
9. Soeharto (Ka Gudang Bulog Majene).mewakili Pinca Perum Bulog Polman.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan pembacaan doa, kemudian sambutan dan laporan singkat Ketua pelaksana harian TPID Kab. Majene, H. Ardiansyah, S.,S.T.P, Sekda Kab. Majene,”Pertama mohon maaf dari Pimpinan daerah karena beliau tidak sempat hadir dalam kegiatan ini, Bapak Bupati dan Ibu Wakil Bupati ada 2 kegiatan yang bersamaan di jakarta, dan beliau menitipkan kepada saya untuk segera balik dari Makassar untuk menyampaikan sambutan sekaligus menyampaikan gambaran laporan perkembangan inflasi di Kab. Majene,” ujarnya.
“Kegiatan ini memiliki arti penting bagi kita semua dalam rangka memperkuat sinergi antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi di Kab. Majene, sebagaimana kita ketahui, inflasi bukan hanya persoalan ekonomi makro, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah,” lanjutnya.
Masih dalam sambutannya, H. Ardiansyah mengatakan,”Melalui TPID, kita berupaya agar ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif dapat terus dijaga, empat pilar strategi pengendalian inflasi ini harus menjadi pedoman dalam setiap langkah kebijakan di daerah,” ucapnya.
Pemerintah Kab. Majene berkomitmen untuk mendukung berbagai program pengendalian inflasi, melalui strategi 4 K, yaitu :
1. Keterjangkauan harga.
2. Ketersediaan pasokan.
3. Kelancaran distribusi, dan
4. Komunikasi yang efektif.
Ia membeberkan,”Kami juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia Prov. Sulawesi Barat atas sinergi dan dukungan yang selama ini diberikan dalam mendampingi TPID Kab. Majene, baik melalui kegiatan asesmen, pelatihan, maupun bantuan teknis penguatan ketahanan pangan daerah,” bebernya.
“Momentum rapat koordinasi ini hendaknya kita jadikan sebagai sarana untuk menyusun langkah-langkah konkret dan inovatif dalam mengantisipasi potensi tekanan inflasi di tahun 2025, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan dan periode tertentu yang sering kali menimbulkan gejolak harga,” imbuhnya.
“Akhirnya, dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, saya yakin TPID Kab. Majene dapat terus berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.
“Semoga rapat koordinasi ini menghasilkan rekomendasi langkah nyata bagi pengendalian inflasi yang lebih baik di daerah kita tercinta serta untuk mewujudkan Majene unggul sehat dan sejahtera,” harapnya.
Sementara itu, Erdi Gumilang, Deputi Kepala Perwakilan BI Sulbar mengatakan,”Rapat koordinasi ini merupakan momentum penting dalam memperkuat sinergi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah, khususnya TPID Kab. Majene, dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan daerah,” ujarnya.
Erdi menjelaskan,”Kami mendapat laporan untuk tahun 2025 ini inflasi Majene masih dalam tahap normal, namun penuh tantangan, di mana dinamika harga pangan, perubahan iklim, serta ketidakpastian global menuntut kita semua untuk lebih adaptif dan kolaboratif dalam menjaga inflasi tetap terkendali,” jelasnya.
Lebih lanjut Erdi mengatakan,”Sebagaimana kita ketahui, inflasi yang stabil dan terkendali merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dalam konteks Kab. Majene, kami melihat potensi besar pada sektor pertanian, perikanan, serta perdagangan antarwilayah yang dapat menjadi penopang utama stabilitas harga dan sumber pertumbuhan ekonomi lokal,” tuturnya.
Ia menambahkan,”Melalui rapat koordinasi ini, marilah kita teguhkan semangat kerja sama, sinergi, dan inovasi, kami percaya, dengan komitmen yang kuat kita dapat menjaga inflasi, agar tetap rendah, stabil, dan terkendali. Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kab. Majene atas kerja sama yang telah terjalin dengan sangat baik selama ini, semoga kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan ekonomi Majene yang tangguh dan berdaya saing,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Romauli Sirait. S.H, Kasubsi Datun mengatakan,”Kami dari Kajari Kab. Majene, siap mendukung program program penanganan inflasi di Kab. Majene. Kami selalu siap melaksanakan pendampingan dan pengawasan karena program program ini menggunakan anggaran pemerintah,” ujarnya.
Acara tersebut dilanjutkan coffee break, kemudian pemaparan tim pengendali inflasi daerah (TPID), Perwakilan BI Prov. Sulbar, Badan Pusat Statistik Kab. Majene, dan diskusi dan tanya jawab, di pandu oleh Irhamniah, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kab. Majene.
Laporan Bahar


