PAREPARE – Kapolres Parepare, AKBP Arman Muis, menghadiri kegiatan Orientasi Kewartawanan, Keorganisasian, dan Musyawarah Kerja yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah PWI Kota Parepare. Kegiatan ini berlangsung di ruang pertemuan Café Lagota, Jalan Jenderal Ahmad Yani KM 2, Kelurahan Ujung Baru, Kecamatan Soreang, pada 5 Desember 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres didampingi oleh Kasat Intelkam Polres Parepare, dan diikuti oleh jurnalis dari berbagai daerah. Kegiatan mengusung tema “Wartawan Profesional, Mandiri di Era Digital” ini bertujuan untuk memperkuat profesionalisme dan kemandirian wartawan dalam menghadapi tantangan di era digital.
Kapolres Parepare, AKBP Arman Muis, memberikan dukungannya terhadap upaya penguatan peran jurnalis. “Peran wartawan sangat penting dalam menjaga keseimbangan informasi di masyarakat, terutama di tengah perkembangan teknologi digital. Kegiatan yang digelar PWI ini sangatlah positif, dan para insan pers sangat antusias mengikutinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kapolres menekankan bahwa wartawan perlu memahami bagaimana perkembangan di era digital saat ini. “Mereka yang hadir ingin tahu bagaimana cara menyajikan pemberitaan sesuai dengan aturan yang berlaku. Wartawan harus bisa menyampaikan berita yang tidak hanya akurat, tetapi juga sah secara hukum,” jelasnya.
Kapolres juga mengingatkan bahwa di era sekarang ini, informasi dapat dengan mudah disebarkan melalui media sosial. Namun, ia menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. “Setiap orang yang memberikan berita yang tidak sesuai dengan fakta akan dijerat dengan undang-undang ITE,” tegasnya.
Harapannya, dengan adanya kegiatan ini, para insan pers bisa terus bekerja secara profesional, memberikan informasi yang akurat, dan melayani masyarakat dengan baik.
Sementara itu, Ketua PWI Kota Parepare, Abdul Razak Arsyad, menjelaskan bahwa kegiatan orientasi kali ini merupakan perubahan dari program Diklat yang sebelumnya diadakan. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan teman-teman media pemula pada undang-undang pers, kode etik, dan tata cara penulisan berita yang benar,” katanya.
Abdul Razak menambahkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 50 peserta, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan dengan kegiatan serupa yang sebelumnya diadakan di Makassar dengan jumlah peserta sekitar 30-40 orang. “Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, bisa tercipta wartawan yang berbobot dan berkualitas, serta mampu menyajikan berita sesuai dengan fakta,” tutupnya.
(*)