Makassar, TARGETTUNTAS.ID – Ketidakhadiran Rusdi Masse (RMS) dalam pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Partai NasDem Sulawesi Selatan di Hotel Four Points, Makassar, Jumat malam, 16 Mei 2025, menyisakan tanda tanya di kalangan kader dan pengamat politik. RMS yang menjabat sebagai Ketua DPW NasDem Sulsel tidak terlihat di antara ratusan anggota DPRD dan kepala daerah dari partai tersebut.
Acara ini sejatinya menjadi ajang konsolidasi internal partai setelah Pemilu 2024 sekaligus pemanasan menuju Pilkada. Namun, absennya RMS di forum penting ini memperkuat spekulasi yang sebelumnya telah berhembus: benarkah RMS tengah menjajaki kemungkinan bergabung dengan partai lain, menyusul gerbong Ahmad Ali yang telah resmi merapat ke PSI?
Menjawab isu yang beredar, Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif, menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari ketidakhadiran RMS.
“Pak Ketua Rusdi Masse masih bersama Partai NasDem. Beliau hanya berhalangan hadir pada malam ini karena agenda pribadi yang tidak bisa ditinggalkan. Kami tetap solid. Pak RMS akan mengikuti kegiatan berikutnya, termasuk penutupan dan sesi strategis internal,” ujar Syahar saat diwawancarai di sela-sela pembukaan Bimtek.
Syahar juga menegaskan bahwa kabar RMS akan keluar dari NasDem hanyalah rumor politik biasa.
“Di tahun politik seperti ini, gosip dan spekulasi itu biasa. Tapi kita tidak bisa membangun opini hanya berdasarkan ketidakhadiran seseorang dalam satu agenda. Justru kegiatan ini menjadi bukti bahwa struktur NasDem tetap bergerak dan terkonsolidasi.”
Bimtek ini dihadiri oleh seluruh anggota DPRD provinsi, kabupaten/kota, serta kepala daerah dari Partai NasDem se-Sulawesi Selatan. Dalam sambutannya, Syahar menekankan pentingnya kesatuan visi dan komitmen pelayanan publik.
“Kita tidak boleh terjebak dalam isu personal. Tugas kita sekarang adalah menjaga amanah rakyat. Ada 380 kecamatan di Sulawesi Selatan yang menunggu kerja konkret kita. Politik bukan soal siapa yang hadir di forum ini, tapi siapa yang konsisten mengabdi di lapangan.”
Meski demikian, absennya RMS tetap menjadi sorotan media dan pengamat. Terlebih dalam situasi ketika sejumlah tokoh sentral NasDem, seperti Ahmad Ali, telah mengambil langkah tegas meninggalkan partai dan bergabung dengan PSI. Sinyal politik di lapangan memang belum final, tetapi gestur dan momen seperti ini kerap menjadi pembuka arah baru dalam dinamika kekuasaan.
(*)