MAMASA – Program pembangunan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan di Kabupaten Mamasa kembali menuai sorotan. Pasalnya, hingga Kamis (18/9/2025), sejumlah proyek masih belum rampung, salah satunya pembangunan di SMP Negeri 3 Mehalaan.
Sejumlah aktivis mempertanyakan keterlambatan tersebut. Mereka menilai, proyek yang sejatinya telah didampingi Kejaksaan dalam proses pengawasan, seharusnya berjalan lebih transparan dan tepat waktu.
“Kalau sudah ada pendampingan dari kejaksaan, publik tentu berharap tidak ada masalah. Tapi faktanya masih ada yang mangkrak, ini yang menjadi tanda tanya,” ujar Umar, Aktivis Makassar.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mamasa tidak banyak memberi keterangan. Ia hanya mengungkapkan adanya kendala pencairan anggaran. “Iya pak, karena masih ada sisa dananya yang belum cair dari Keuangan Daerah,” singkatnya.
Situasi ini semakin memicu kritik dari kalangan masyarakat. Keterlambatan penyelesaian proyek pendidikan bukan hanya berdampak pada kualitas infrastruktur, tetapi juga berpotensi merugikan siswa yang sangat membutuhkan fasilitas belajar yang layak.
Hingga kini, publik menunggu penjelasan lebih rinci dari pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan aparat pengawas, mengenai keterlambatan pencairan dana serta kepastian penyelesaian proyek DAK pendidikan tersebut.
Bersambung…
(Afn)


