Sulawesi Tenggara, 31 Agustus 2024, TT – Aroma pesta demokrasi kian menguat di Bumi Anoa. Di tengah hiruk-pikuk politik yang dinamis, KPU Sulawesi Tenggara telah resmi menutup pendaftaran bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024. Sebanyak 82 pasangan calon, dari berbagai latar belakang, siap berkompetisi memperebutkan kursi kemenangan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Mata rakyat kini tertuju pada figur-figur yang akan menentukan arah pembangunan Sulawesi Tenggara lima tahun ke depan.Dalam upaya merebut hati pemilih, para kandidat tidak hanya mengandalkan visi dan misi, tetapi juga strategi kampanye yang kreatif dan sarat akan nilai-nilai lokal.
Di tingkat provinsi, pertarungan kian sengit dengan hadirnya nama-nama besar seperti Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka yang berpasangan dengan Ir. Hugua, dan mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, Dr. H. Lukman Abunawas yang berduet dengan Dr. H. Laode Ida. Keduanya diusung oleh koalisi partai yang kuat, menciptakan dinamika politik yang menarik untuk disimak.
Namun, bukan hanya di level provinsi, kontestasi di kabupaten/kota pun menyedot perhatian publik.Di Kota Baubau, misalnya, Drs. La Ode Mustari, yang dikenal luas di kalangan birokrat, berhadapan dengan Yulia Rahman Umar Samiun, sosok independen yang membawa angin perubahan. Sementara itu, di Kabupaten Buton, mantan Bupati Drs. La Bakry kembali bertarung, kali ini berpasangan dengan Arif Marwan Saputra, menantang Alvin Akawijaya Putra yang didukung partai-partai besar.
Para kandidat akan menjalani tahapan verifikasi administrasi dan kesehatan hingga 21 September 2024. Proses ini akan menentukan kelayakan mereka untuk melangkah ke tahap selanjutnya, di mana pemungutan suara serentak dijadwalkan pada 27 November 2024. Gelombang demokrasi yang tengah berhembus di Sulawesi Tenggara ini, tak pelak lagi, menjadi penentu masa depan daerah ini.
Pilkada 2024 menjadi cermin kematangan demokrasi Sulawesi Tenggara. Kehadiran tokoh-tokoh dengan berbagai latar belakang dan visi menjadikan proses ini tidak sekadar ajang perebutan kekuasaan, tetapi juga sebuah perjalanan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat. (Sup-TT).