G empar, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada Senin (26/8/2024), tersimpan kisah mengejutkan yang mengungkapkan kegagalan sistem dalam menghadapi peredaran narkoba. Rakyat, satu keluarga, yang seharusnya menjadi pilar sosial, kini terjerat dalam jaring gelap narkoba. Penangkapan ini bukan hanya sekadar berita kriminal, tetapi cerminan tragis dari sistem yang bobrok dan masyarakat yang lalai.
Keluarga SAR alias Saidul (36), bersama istri, ipar, dan adik kandungnya, ditangkap di perkebunan kelapa sawit Desa Air Putih setelah terlibat dalam jaringan peredaran sabu-sabu. Penangkapan ini, yang melibatkan 23 paket sabu-sabu serta barang bukti lainnya, tidak hanya mengungkap kedalaman keterlibatan keluarga ini, tetapi juga menyoroti kegagalan aparat dalam mencegah penyebaran narkoba.
Kasus ini dimulai pada 26 Juli 2024 dengan penangkapan Saidul. Sejak saat itu, tidak ada langkah nyata yang diambil untuk mencegah keterlibatan keluarganya dalam perdagangan narkoba. Baru sebulan kemudian, istri Saidul, IN alias Nanda (29), abang ipar RS alias Rahmad (45), dan adik kandung DER alias Dedi (26) turut ditangkap. Kejanggalan ini menunjukkan adanya kelemahan serius dalam sistem pemantauan dan pencegahan.
Kapolsek LBJ, Ipda Ripal Indrawata, SH.,MH, bersama Kasubsi Penmas Polres Inhu, Aiptu Misran, kini memberi imbauan untuk lebih berhati-hati terhadap narkoba. Namun, imbauan ini terasa terlambat dan tidak memadai. “Tertangkapnya satu keluarga terlibat narkoba ini harus menjadi atensi kita bersama,” ujar Misran. Namun, apa artinya peringatan ini jika sistem yang ada masih gagal mencegah tragedi semacam ini?
Kisah keluarga ini bukan hanya tentang peredaran narkoba, tetapi tentang kegagalan sistemik yang menyeluruh. Ini adalah cerminan dari ketidakmampuan aparat untuk melindungi masyarakat dari bahaya narkoba dan ketidakpedulian yang mencolok dari pihak-pihak berwenang. Penangkapan ini harus menjadi cermin bagi kita semua untuk melihat betapa rapuhnya sistem yang ada.
Kita tidak bisa terus-menerus hanya memperdebatkan peringatan dan imbauan. Tindakan nyata dan reformasi sistemik sangat dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Masyarakat dan pemerintah harus menyadari tanggung jawab mereka dan bertindak lebih cepat dan lebih tegas. Tanpa perubahan mendasar, tragedi seperti ini hanya akan berulang, mengorbankan lebih banyak keluarga yang terjebak dalam jaring narkoba yang tak berkesudahan. (*).
Baca Berita Terkait :