Yogyakarta, Target Tuntas,— Proses ekspor bumbu dan bahan pokok makanan untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi mendapat perhatian serius. Sabtu (7/9).
Hal terungkap pada kegiatan Evaluasi BPKH Limited 2024 berlangsung di Yogyakarta, dihadiri berbagai pihak terkait. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, membuka acara dengan pernyataan penting: “Everything has its own difficulty.”.
Dalam sambutannya, Hilman juga menekankan perlunya penyesuaian biaya penyelenggaraan haji agar lebih proposional dan terjangkau bagi jemaah.
Hilman menjelaskan bahwa “Situasinya cukup kompleks, terlebih 10 tahun lalu biaya setoran haji masih 25 juta.” Kemenag, menurutnya, harus menyiapkan opsi pembayaran yang fleksibel, baik cicilan maupun pelunasan, sambil mempertimbangkan perspektif jemaah yang beragam.
Selain itu, Hilman menekankan pentingnya sinergi antara Ditjen PHU dan BPKH dalam merumuskan kebijakan. Ia berharap BPKH Limited dapat meningkatkan efisiensi dan manfaat untuk jemaah haji, baik saat ini maupun di masa depan.
Hilman juga menggarisbawahi kebutuhan akan data yang konsisten dan penguatan infrastruktur terkait ekspor. “Harapannya, sistem ekspor bisa mencakup komoditas dari Indonesia, seperti ikan, untuk mendukung kebutuhan jemaah,” tuturnya.
Acara ini berlangsung pada 6 September di Yogyakarta, juga dihadiri oleh Direktur Pelayanan Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Pengelolaan Dana Haji Ramadhan Harisman, anggota BPKH Arief Mufraini, serta perwakilan eselon 3 dan 4 Ditjen PHU. Diskusi ini menjadi langkah strategis dalam memastikan pemenuhan kebutuhan jemaah haji secara berkelanjutan.
(Lf.N.Sy).
