JAKARTA, TARGET TUNTAS, — Nama Rika Safitri mantan Anggota DPD Kolaka Timur, kembali mencuat seiring mencuatnya dugaan gratifikasi yang diduga menyeret nama Bupati Kolaka Timur, Abd Azis. Dimana, Aktivis Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (GPM) Sultra – Jakarta menggelar aksi di Gedung KPK, Rabu (3/9/2024), mendesak penyelidikan mendalam atas kasus ini.
Egit Setiawan, aktivis GPM Sultra – Jakarta, dalam penjelasannya “menuding” Abd Azis, dengan dugaan memberikan uang dan handphone kepada 13 anggota DPRD Kolaka Timur. Egit mengklaim bahwa tindakan tersebut diduga bertujuan mengamankan kemenangan Abd Azis dalam pemilihan Wakil Bupati Kolaka Timur pada 2022.
“Abd Azis berhasil mengalahkan Diana Massi, istri almarhum Bupati Kolaka Timur, Samsul Bahri Majid, dengan selisih dua suara. Dugaan suap ini kian menguat setelah mantan anggota DPRD Kolaka Timur, Rika Safitri, diduga membeberkan;’jelas Egit.
Menurut Egit, total dugaan gratifikasi mencapai Rp200 juta, yang diberikan secara bertahap. GPM Sultra – Jakarta telah melaporkan dugaan ini ke KPK dan berjanji akan terus mengawasi proses penyelidikan.
Sebelumnya, ACW, Habrianto juga melaporkan kasus ini ke KPK RI pada Agustus 2023.Namun menurut Habrianto saat dihubungi pada Senin (2/9/2024) dirinya belum mendapatkan informasi perkembangan proses terkait laporannya tersebut.
Kendati pun dihubungi Target Tuntas terkait kasus tersebut. Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menyatakan bahwa laporan ini belum masuk tahap penyidikan. Tessa menegaskan bahwa informasi terkait Dumas KPK bersifat terbatas dan menyarankan pelapor untuk berbicara langsung kepada media.Demikian Pungkasnya. Melalui sambungan daring. Pada hari Senin (2/9/2024).
Hingga berita ini diturunkan, sejumlah pihak termasuk Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, masih berupaya dikonfirmasi.
Sementara itu, salah satu sumber mengaku waga Koltim, Kepada media TT menyatakan bahwa, Kemenangan Abd Azis pada pemilihan Wakil Bupati Koltim pada 2022, tidak ada masalah. Menurutnya isu itu hanya bagian dari gejolak politik. Meskipun begitu kata dia, KPK RI juga harus menanggapi laporan Masyarakat. Disamping itu juga, ia berharap Persoalan ini mendapatkan klarifikasi langsung oleh Bupati Kolaka Timur secara terbuka agar Persoalan ini tidak menjadi bola liar ditengah Masyarakat, apa lagi saat ini, merupakan momentum menghadapi pesta Demokrasi pemilihan kepala daerah secara serentak, termasuk Pilkada Koltim 2024. ” Jadi begitu, mungkin sederhananya, kalau pandangan saya, mesti disikapi dengan bijak dan profesional oleh semua pihak,”pungkasnya sambil meminta disembunyikan jati dirinya. (TT).
Bupati Azis Gubernur Ali mazi dan 13 Anggota DPRD Koltim Dilaporkan ke KPK RI
Terkait Isu Tak Sedap: Bupati Kolaka Timur Dilaporkan Ke KPK, Begini Penjelasan KPK RI