S erasa malam sunyi, ketika bintang-bintang bertaburan di langit, Kapolres Sinjai, AKBP Harry Azhar, melangkah keluar dari rumah dinasnya. Suara jangkrik mengisi keheningan malam, dan banyak orang terlelap dalam tidur. Namun, bagi Kapolres, malam ini adalah waktu yang tepat untuk berbuat lebih. Pada Kamis malam, 10 Oktober 2024, ia bertekad untuk menjenguk warga yang tengah menghadapi cobaan berat; korban musibah kebakaran dan seorang lansia yang menderita lumpuh.
Menyusuri jalanan sepi, Kapolres tidak sendirian. Ia ditemani oleh istrinya, dan Kapolsek Sinjai Selatan, Iptu Massalinri, serta Personil. Rombongan ini melangkah dengan penuh semangat, membawa misi untuk memberikan dukungan kepada Masyarakat membutuhkan bantuan ditengah kesulitan.
Tujuan pertama adalah Dusun Bonto, Desa Songing, Kecamatan Sinjai Selatan. Di sana, Kapolres bertemu dengan Kasman, seorang petani berusia 51 tahun, yang baru saja kehilangan rumahnya akibat kebakaran. Reruntuhan dan sisa-sisa material yang hangus menjadi saksi bisu dari tragedi yang menimpanya. Suasana di rumah Kasman dipenuhi kesedihan, namun saat Kapolres tiba, ada harapan yang perlahan menyelimuti.
Dengan penuh rasa empati, Kapolres dan tim menyerahkan bantuan sembako kepada Kasman. Tindakan ini bukan sekadar pemberian, melainkan simbol dukungan yang tulus. Kehadiran Kapolres di tengah kesedihan ini mengingatkan semua orang bahwa polisi tidak hanya berfungsi sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai penolong dalam masa sulit. Di lokasi terlihat juga prajurit TNI menandakan betapa eratnya hubungan emosional antara Masyarakat dan Sinergitar TNI dan Polri.
Setelah meninggalkan Dusun Bonto, Kapolres melanjutkan perjalanan ke Dusun Lappaccilama, Desa Alenangka. Di sana, ia menjenguk Ibu Salma, seorang lansia yang lumpuh dan tinggal bersama saudaranya yang juga sudah lanjut usia. Keduanya hidup dalam keterbatasan, tanpa penghasilan tetap. Melihat kondisi ini, hati Kapolres tersentuh.
Dalam kunjungan itu, Kapolres kembali menyerahkan bantuan sembako kepada Salma. Ini lebih dari sekadar pemberian sembako; ini adalah tentang memberikan harapan dan semangat untuk menjalani hari-hari yang sulit. Senyuman lembut Ibu Salma, meskipun tampak lemah, menunjukkan betapa berarti bantuan itu baginya.
Malam ini menjadi momen yang penting bagi Kapolres. Ia menyadari bahwa solidaritas di masyarakat sangatlah penting. Kehadirannya di tengah kesedihan memberikan sinar harapan. Di balik seragam polisi, ada cinta dan kepedulian yang tulus.

Kapolres Sinjai membuktikan bahwa polisi tidak hanya berfungsi sebagai pengaman, tetapi juga sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Malam itu, ia membawa lebih dari sekadar sembako; ia menyalakan harapan baru di dalam hati orang-orang yang berjuang. Dengan langkah yang sederhana, Kapolres menunjukkan bahwa kasih sayang dan kepedulian dapat mengubah hidup.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa kepolisian dapat berperan lebih dari sekadar penjaga ketertiban. Mereka adalah bagian penting dari komunitas yang selalu siap membantu dalam masa-masa sulit. Dalam tindakan ini, Kapolres Sinjai tidak hanya membawa bantuan fisik, tetapi juga menyebarkan harapan bagi orang-orang yang terpuruk, membuktikan bahwa dalam kegelapan, selalu ada cahaya yang siap menerangi jalan. “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada warga yang merasa sendirian dalam menghadapi kesulitannya. Kami hadir dengan penuh perhatian dan ketulusan,”kuncinya.