Parepare, TARGETTUNTAS.ID — Lapas Kelas IIA Parepare bekerjasama dengan Badan Kesbangpol Kota Parepare dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Parepare, menggelar sosialisasi kerukunan antar umat beragama bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Kegiatan yang berlangsung di Masjid At-Taubah Lapas Kelas IIA Parepare ini diikuti oleh 40 warga binaan. (20/11)
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, di antaranya Kepala Lapas IIA Parepare, Kepala Badan Kesbangpol Parepare H. Rustam Asda, S.E., M.Si., Ketua FKUB Parepare Drs. H. Zainal Arifin, MA, dan Sekretaris FKUB Drs. H. Muh. Amin Iskandar, MA. Hadir pula Kasi Binadik Muchammad Zaenal Fanani, S.Sos., M.M., serta sejumlah staf Lapas.
Dalam sambutannya, Kepala Lapas IIA Parepare menegaskan pentingnya pembinaan keagamaan sebagai pondasi pembinaan mental dan rohani warga binaan. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menanamkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama, selaras dengan falsafah Bugis “Sipakatau, Sipakainge, dan Sipakalebbi.”
“Pembinaan keagamaan ini adalah bagian dari upaya reintegrasi moral dan rohani warga binaan sebelum mereka kembali ke masyarakat,” ujar Kepala Lapas.
Ketua FKUB Kota Parepare, Drs. H. Zainal Arifin, MA, dalam paparannya menjelaskan pentingnya kerukunan umat beragama untuk menciptakan kondisi masyarakat yang damai dan harmonis. Ia menyampaikan beberapa langkah konkret untuk mewujudkan kerukunan, seperti menghormati kebebasan beragama, menjunjung toleransi, dan melihat perbedaan sebagai kekayaan, bukan pemisah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari sistem pembinaan di Lapas yang mengacu pada Standar Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN) sebagaimana diatur dalam Permenkumham RI Nomor 35 Tahun 2018. Sosialisasi ini juga mendukung implementasi program pembinaan yang diamanatkan oleh UU RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, khususnya terkait pembinaan keagamaan bagi WBP.
Kepala Lapas IIA Parepare menyampaikan apresiasinya atas kerjasama dengan FKUB dan Kesbangpol Parepare dalam menyelenggarakan kegiatan ini. “Ini adalah langkah nyata untuk menjadikan warga binaan sebagai agen perubahan yang membawa pesan kerukunan antar umat beragama di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari berbagai kolaborasi positif lainnya, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran kewajiban bela negara bagi warga binaan Lapas Kelas IIA Parepare. Hal ini sejalan dengan visi nasional untuk membangun Indonesia yang damai dan bersatu.
(*)