SULSEL, TARGET TUNTAS.ID, — Desa Kalebentang, yang terletak sekitar 28 kilometer dari ibukota Kabupaten Takalar, merupakan salah satu desa di Kecamatan Galesong Selatan yang menarik perhatian publik.Sabtu (21/9).
Nama Kalebentang sendiri berarti “Diri yang Ditarik,” menggambarkan identitasnya sebagai pecahan dari Desa Bentang. Dengan jumlah penduduk kurang dari 2.000 jiwa, desa ini memiliki potensi yang besar, terutama dalam sektor pertanian dan perkebunan.
Dalam sebuah wawancara dengan Kepala Desa M. Nur Salam, SE, pada Kamis, 19 September, ia menyampaikan pandangannya tentang perkembangan desa yang dipimpinnya. “Desa ini bagaikan remaja yang belajar ber’solek’,” ujarnya, menggambarkan fase pertumbuhan yang sedang dijalani Kalebentang setelah berpisah dari induknya selama hampir 16 tahun.
Kades M. Nur Salam, yang menjabat selama tiga tahun setelah sebelumnya menjadi wakil rakyat di DPRD Takalar, mengakui bahwa tantangan utama yang dihadapi desa ini adalah rendahnya sumber daya manusia (SDM). Ia menjelaskan, “Waktu saya nyaris terkuras untuk membenahi SDM penduduknya yang tidak sebanding dengan potensi SDA yang ada.”
Meskipun banyak penduduk yang minim pengetahuan formal, M. Nur Salam mencatat bahwa masyarakat memiliki keterampilan dalam “politik praktis” yang sangat tinggi. “Biasa baku bombe, saling bermusuhan kalau tidak sama pilihan,” candanya. Di sinilah peran penting pembagian bantuan dari pemerintah menjadi krusial, di mana Kades berkomitmen untuk membagikannya secara adil, sesuai kebutuha masyarakat.
Kades M. Nur Salam juga terlibat aktif dalam berbagai program pembangunan. Salah satunya adalah “Gerakan Pembangunan Desa Pantai,” yang dulu dikenal sebagai “Gerbang Masa Depan,” yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Meskipun kini bank yang didirikan untuk membantu nelayan tidak lagi fokus, M. Nur Salam terus mendorong program-program yang dapat memberdayakan masyarakat.
Di tengah tantangan tersebut, semangat gotong royong masyarakat Kalebentang terbukti kuat. “Kami memiliki tiga masjid megah yang dibangun atas swadaya masyarakat,” katanya, menunjukkan betapa komunitas dapat bersatu untuk mencapai tujuan bersama.
Kades menyatakan tekadnya untuk meningkatkan SDM di desa ini agar dapat memanfaatkan SDA secara optimal. “Inshaa Allah, saya dan para tokoh masyarakat akan terus berikhtiar untuk menyejahterakan penduduk setelah fase peningkatan SDM ini berhasil,” ungkapnya. Ia juga bekerja sama dengan mahasiswa KKN, yang diharapkan dapat membagikan ilmu kepada masyarakat mulai dari anak-anak hingga lansia.
Dengan adanya sanggar kelompok tani yang berfungsi sebagai lokasi diskusi, Kades berharap dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan produktif bagi semua lapisan masyarakat.
Desa Kalebentang, meski masih menghadapi banyak tantangan, menunjukkan potensi besar melalui partisipasi aktif masyarakat dan dukungan pendidikan. Kades M. Nur Salam percaya bahwa dengan meningkatkan SDM dan mengedepankan gotong royong, desa ini dapat mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Melalui inisiatif ini, Kalebentang menjadi contoh nyata bahwa kekuatan masyarakat dapat menjadi pendorong utama dalam pembangunan desa.
Laporan: Andi Pasamangi Wawo
Editor: Supriadi Buraerah