Parepare, TARGETTUNTAS.ID – Lapas Kelas IIA Parepare menggelar kegiatan penanaman perdana bibit lombok dan tebar benih ikan Lele Sangkuriang serta ikan Nila sebagai bentuk implementasi 5 Program Akselerasi Bidang Pemasyarakatan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Acara ini dihadiri oleh Penjabat (PJ) Wali Kota Parepare, Dr. Abdul Hayat Gani, M.Si, bersama sejumlah Kepala Dinas terkait. (4/12)
Kegiatan ini dilaksanakan di Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) Lapas IIA Parepare sebagai bagian dari visi Presiden RI tentang Asta Cita, khususnya dalam peningkatan ketahanan pangan. Sebanyak 75 polibag bibit lombok, 20 polibag Pepaya California, serta 4.000 benih ikan Lele Sangkuriang dan Nila disiapkan dengan dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Parepare.
Kepala Lapas IIA Parepare, Totok Budiyanto, A.Md.IP, SH, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Pemerintah Kota Parepare. “Ini adalah langkah nyata dari kolaborasi untuk mendukung program Ketahanan Pangan Nasional. Melalui pemberdayaan warga binaan, kami berharap mereka dapat kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang mendukung kemandirian pangan,” ujarnya.
Abdul Hayat Gani, M.Si, dalam sambutannya mengapresiasi langkah strategis Lapas Parepare. “Kegiatan ini adalah contoh konkret bagaimana kita semua, baik pemerintah maupun masyarakat, dapat mendukung swasembada pangan. Saya berharap inisiatif ini menjadi inspirasi bagi daerah lain,” ujarnya.
Program ini tidak lepas dari arahan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sulsel, Agung Aribawa, A.Md.IP, SH, MH, yang menekankan pentingnya komitmen setiap UPT Pemasyarakatan dalam mendukung program ketahanan pangan. Arahan tersebut juga sejalan dengan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel, Taufiqurrakhman, S.Sos., S.H., M.Si.
Kegiatan berlangsung dengan lancar, tertib, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan program ini dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi warga binaan serta masyarakat luas menuju Indonesia yang lebih mandiri dalam ketahanan pangan.
(*)