Majene, TARGETTUNTAS.ID – Pantai Kelurahan Rangas Kabupaten Majene, Sulbar, dipadati ratusan warga pada Minggu, 19 Januari 2025, dalam rangkaian lomba Lepa-Lepa Tisoballi (perahu layar) yang diselenggarakan di empat lingkungan: Rangas Timur, Rangas Tammalassu, Rangas Pa’besoang, dan Rangas Barat.
Lomba ini bertujuan melestarikan budaya leluhur Mandar Majene, Sulawesi Barat. Acara ini mendapatkan antusiasme luar biasa dari masyarakat, termasuk anak-anak, pemuda, hingga orang tua.
Nurdin, tokoh masyarakat yang akrab disapa Pua Rahma, sekaligus pemilik perahu Tammalassu yang berlambang GPASRI (Gerakan Pemerhati Adat Istiadat Budaya Sejarah Tradisi Republik Indonesia), menjelaskan asal mula kegiatan ini. “Ide ini muncul dari salah satu warga yang mengajak kami untuk mengadakan lomba, agar anak-anak memiliki kegiatan positif. Pemenangnya kami beri hadiah sederhana, seperti mi instan,” ujar Nurdin.
Ketua DPD Sulawesi Barat LP3KRI, yang juga penggagas GPASRI, turut hadir dan memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, budaya tradisional seperti perahu layar Mandar, yang dikenal dengan nama Sandeq, memiliki sejarah besar. Sebagai catatan, perahu Sandeq pernah menjadi tamu kehormatan di Brest Festival 2012 di Eropa, mewakili Indonesia dan Asia.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya hiburan, tetapi juga cara mengenalkan budaya kita kepada generasi muda. Ini adalah investasi kita untuk menjaga tradisi tetap hidup,” ungkapnya.
Warga menyambut lomba ini dengan penuh semangat. Baik laki-laki maupun perempuan dari berbagai usia terlihat berpartisipasi dan menikmati suasana. Salah satu warga menuturkan, “Dengan lomba ini, anak-anak yang biasanya hanya bermain tanpa tujuan kini punya kegiatan yang lebih positif.”
Masyarakat berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan secara rutin untuk mempererat persaudaraan dan melestarikan warisan budaya Mandar.
(Baharuddin)