Enrekang, TARGETTUNTAS.ID — Nama H. Abdul Rahim mungkin belum sepopuler tokoh-tokoh besar lainnya di Enrekang, namun kiprahnya sebagai pengusaha sukses di bidang kayu dan tambang menjadikannya salah satu sosok inspiratif asal Kecamatan Maiwa. Ia membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan mampu mengubah nasib seseorang.
Dalam wawancara eksklusif yang berlangsung di vila pribadinya di Desa Boiyya, Kecamatan Maiwa, H. Rahim membagikan kisah hidupnya yang penuh perjuangan. Ia merantau ke Papua pada tahun 1991, saat masih muda.
“Waktu itu saya bujang. Saya tinggalkan kampung hanya bermodalkan niat dan semangat. Pernah jadi sopir pete-pete, kuli bangunan, sampai akhirnya ikut orang ke hutan, jadi tukang sensong (penebang kayu),” kisahnya dengan nada bercanda yang khas.
Perjalanan yang dimulai dari nol itu perlahan berbuah hasil. Ia berhasil membangun usaha pengolahan kayu di Jayapura dan sempat mengekspor produknya ke Tiongkok. “Dulu saya punya tiga pabrik, semua siap ekspor. Tapi sekarang sudah tidak beroperasi lagi,” ungkapnya.
Tak berhenti di bidang kayu, H. Rahim juga menekuni bisnis tambang batu (crasher) di Enrekang. Usaha tersebut khusus menyuplai kebutuhan proyek-proyek infrastruktur di kawasan Ajatappareng. Ia mengantongi izin resmi sejak tahun 2014 dan terus melakukan perpanjangan izin secara berkala.
“Saya ingin tetap berkontribusi untuk daerah, minimal membuka lapangan kerja untuk warga sekitar,” ujar H. Rahim, yang juga pernah dipercaya sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Kayu di Jayapura.
Selain di sektor usaha, H. Rahim juga dikenal karena kepeduliannya terhadap pembangunan daerah. Salah satu bukti nyatanya adalah keberhasilan membangun jembatan penghubung antara Kecamatan Maiwa dan Kecamatan Bungin yang terletak di tengah hutan.
“Tiga kontraktor sebelumnya gagal membangun jembatan itu. Tapi saya mati-matian menyelesaikannya, bukan untuk untung, tapi karena saya ingin bermanfaat bagi banyak orang. Saya putra daerah, ini tanggung jawab moral saya,” ungkapnya penuh semangat.
Atas kontribusinya itu, ia mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah setempat.
H. Rahim menjadi teladan bahwa sukses bukan semata soal pencapaian finansial, tapi tentang bagaimana memberi arti bagi banyak orang melalui kerja keras dan kepedulian sosial.
(*)