Parepare, TARGETTUNTAS.ID — Suasana hangat dan penuh semangat optimisme menyelimuti proses pengembalian formulir calon Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Parepare. Momentum ini tidak sekadar menjadi bagian dari tahapan organisasi, melainkan juga menjadi ajang pembuktian komitmen para kandidat terhadap masa depan dunia jurnalistik yang lebih maju dan bermartabat.
Salah satu tokoh yang menjadi sorotan adalah Abdul Razak Arsyad. Didampingi oleh rekannya, Effendi, ia secara resmi mengembalikan formulir pencalonan dan diterima langsung oleh Ketua Panitia Awalludin, Ketua Steering Committee Dulkin, serta Koordinator PWI Sulsel, A. Mulyadi. Kehadiran mereka disambut antusias oleh panitia dan rekan-rekan sejawat.
Dalam sambutannya, Acha sapaan akrabnya, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan yang terus mengalir. Ia menekankan bahwa pencalonannya bukan sekadar pengulangan periode, melainkan sebuah tekad untuk melanjutkan transformasi PWI Parepare menjadi organisasi yang inklusif, kuat, dan berintegritas.
“Saya berterima kasih atas kesempatan yang diberikan. Ini bukan sekadar tentang saya pribadi, tetapi tentang bagaimana kita bersama membangun rumah besar bagi insan pers yang profesional dan solid,” ujarnya dengan penuh semangat.
Acha kemudian memaparkan visinya untuk menjadikan PWI Parepare sebagai “rumah besar” yang merangkul semua anggotanya, mendorong profesionalisme, dan menjaga marwah organisasi sebagai penjaga nilai-nilai etika jurnalistik.
Ia juga menyampaikan enam misi utama yang menjadi pijakan langkahnya ke depan:
1. Menegakkan etika dan profesionalisme dalam setiap karya jurnalistik dan aktivitas organisasi.
2. Membangun solidaritas dan kebersamaan melalui pendekatan partisipatif yang terbuka bagi semua anggota.
3. Meningkatkan kapasitas wartawan melalui pelatihan, literasi digital, dan pemanfaatan teknologi terkini.
4. Menghadirkan kepemimpinan yang inklusif dan akuntabel untuk menjadi contoh baik dalam berorganisasi.
5. Mengembangkan kemitraan strategis dengan pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil untuk memperkuat peran PWI.
6. Menjaga independensi dan keberpihakan pada publik sebagai prinsip dasar kerja jurnalistik.
Dalam refleksi atas kepemimpinannya sejak 2022, Abdul Razak menunjukkan sikap kenegarawanan. Meskipun masa jabatannya belum usai, ia mendukung penuh diselenggarakannya Konferkot sebagai bentuk komitmen pada dinamika organisasi yang sehat dan demokratis.
“Saya percaya bahwa keberlanjutan organisasi harus selalu berada di atas kepentingan pribadi. Karena itu, saya mendukung proses ini sebagai bagian dari peremajaan dan penguatan internal PWI,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi publik, khususnya generasi muda, mengenai peran strategis PWI dalam menjaga kualitas demokrasi melalui pers yang bertanggung jawab.
“Banyak yang belum tahu apa itu PWI. Kita punya tanggung jawab moral untuk menyosialisasikan bahwa PWI adalah garda terdepan dalam menjaga integritas pers Indonesia,” katanya.
Menutup sambutannya, Abdul Razak mengajak seluruh anggota untuk terus merawat semangat kolaborasi dan saling mendukung demi masa depan jurnalistik yang lebih berkualitas.
“Saya tidak ingin berjanji muluk. Apa yang sudah kami bangun adalah bukti komitmen. Kini saatnya melangkah lebih jauh bersama—menjadikan PWI lebih hadir, lebih hidup, dan lebih dihormati,” pungkasnya.
Acara pengembalian formulir ini berlangsung penuh kehangatan dan semangat kekeluargaan. Sejumlah tokoh penting dari internal PWI turut hadir, memperkuat atmosfer positif menuju masa depan organisasi yang lebih dinamis dan progresif.
(*)